Wajahnya kerap kali tertangkap kamera dengan senyum simpul seadanya. Sekilas wajah tersebut mampu memberikan kesan serius dan tertutup. Namun, sungguh, tidak demikian adanya. Bisa dibilang sosok ini justru yang mengisi ruangan denagn canda gurau dan gelak tawa. Ya, sosok perempuan bernama Rosalindynata Gunawan-Bakrie atau yang akrab disapa sebagai Linguling.

Sebelum akhirnya mendapat gelar sebagai seorang ibu, ia tampak aktif sebagai creative designer dari salah satu label pakaian anak ternama Tanah Air. Tidak hanya itu, paras cantiknya juga kerap kali mengisi beberapa kolom berita lifestyle baik cetak maupun digital. Kami berbincang sejenak perihal kebiasaannya dalam traveling, nyatanya banyak hal yang di luar dugaan. Mulai dari pilihan pakaian, destinasi favorit hingga kebiasaan yang dilakukan selama bepergian. Ah, ya, kesan serius itu seketika meluruh ketika ia sedang menggenggam sang buah hati.

Hai, sedang sibuk apa saat ini? Saat ini memang fokusnya masing mengurus si baby, tapi sudah mulai project baru. Kan, aku sempat vakum di Bubble Girl karena sedang hamil dan melahirkan. Tapi, aku sedang mulai project baru yang berhubungan dengan sustainable living, ada fashion-nya juga. Lalu, juga sedang banyak berkolaborasi dengan beberapa label lokal.

Berbicara tentang kebiasaan Anda dalam traveling, apakah Anda tipe yang lebih spontan atau penuh persiapan? Spontan, aku spontan. Misalnya tiketnya besok, belum tentu besok aku berangkat. Iya, separah itu. Sampai on the day juga kadang pernah enggak jadi berangkat. Jadi, extend beberapa hari dari jadwal yang seharusnya. Bisa juga ganti tujuan atau ganti airport.

Tidak pernah planning untuk mengunjungi suatu tempat tertentu juga? Iya, aku paling suka traveling ke Eropa karena kota-kotanya berdekatan, ya kan? Misalnya, kita base-nya di Zurich, abis itu kita lihat sekarang sedang ada ini dan itu, kota ini lucu ya, dari kota ini ke kota itu dapat ditempuh dalam waktu berapa jam, okay, ya sudah kita sewa mobil, nyetir, gitu-gitu. Tapi, itu sebelum punya anak. Setelah punya anak sebenarnya masih seperti itu juga, namun lebih sedikit lah destinasinya. Jadi, misalnya kita di satu kota lalu mengunjungi waterfall, lalu pulangnya lewat jalan lain. Dulu mungkin bisa tiga sampai empat destinasi, sekarang berkurang. Tapi, masih spontaneous.

Since you are very fashionable, what is your ultimate airport must-wear? I like comfortable stuff. Aku selalu hoodie sama tracksuit palingan yang matching dan dalam warna gelap. Karena kan kalau belepotan atau kena stain, jadi enggak kelihatan jorok.

Apakah Anda tipe traveler yang lebih suka menghabiskan waktu di dalam resort atau harus menjelajahi kota? Tergantung destinasinya. Kalau destinasi yang pilih karena resort-nya bagus, then we would stay there. Terus, biasanya kan kalau memang resort seperti itu atraksinya ya si resort itu sendiri, di luarnya kurang, paling hanya satu atau dua untuk melihat pemandangan atau apa gitu. Jadi, biasanya kalau milih kota kecil itu yang memang sudah nyaman di resort-nya.

Apakah ada tiga hal yang selalu Anda bawa ketika sedang traveling? Scarf, a really good scarf, comfortable yet versatile. My running shoes, because I like to run everywhere I go. That’s what I always do, so in the morning I look around the city, so I would know and tell my husband, kayak “eh daerah ini lucu, makan di sana kayaknya enak,”. Satu lagi mungkin just the basic stuff, like makeup.

Jadi, kalau mendengar cerita Anda, Anda lebih tertarik dengan musim dingin dibandingkan dengan musim panas? No, I like summer. I like summer and my husband likes winter.

Wow, jadi bagaimana? Ya, jadi, aku kebanyakan yang ngalah, hahaha. I love the sea. Cuma beberapa kali memang kita juga suka diving trip, so I get to have my sea and the sun, kita ke pulau-pulau di Indonesia. Summer di Maldives gitu, suami aku enggak gitu suka, panas. Jadi, sebenarnya kalau aku pribadi, aku lebih suka laut.

Ketika mencari destinasi, sebenarnya apa yang paling Anda cari? Pemandangan alam yang utama. Lalu, kuliner. Tapi, aku enggak pernah ke satu kota karena restorannya enak juga. Jadi, paling lebih ke suatu wilayah karena ada castle apa, because we both also like history. Jadi, kita selalu cari ada park apa, waterfall apa, castle apa, atau sejarah-sejarah yang menarik. Dari sana, baru kita pakai aplikasi, I like to use the Michelin Guide app.

Destinasi apa yang menurut Anda paling berkesan? San Sebastian.

Kenapa? Makanannya paling enak, pemandangannya juga bagus, kotanya santai, dan they like to do siesta kan, jam tiga nap and then the city is alive until 3 o’clock in the morning, jam 12 masih dinner. Yeah, it’s nice. Terus, mau makanan yang bintang tiga sampai yang di jalanan juga ada, dan semuanya enak. Orangnya juga baik-baik.

Okay, so if you have to pick one city to visit all over again, what would it be? I would visit San Sebastian again.  Seenak itu. Dan, dekat dengan Bilbao, I am a big fan of Frank Gehry, so I can just visit Bilbao, The Guggenheim Museum.

As a new mother, apa tips khusus yang dapat dibagikan? Be really organized. Dari Jakarta pun, misalnya kan aku masak makanannya sendiri, jadi ya aku buat makanan bayi untuk traveling, kadang kalau misalkan aku ke kota yang aku enggak pernah visit, aku akan bawa bahan makanan dari Jakarta, seperti misalnya ubi-ubian atau apa yang bisa disimpan. Dari Jakarta juga aku udah tau misalnya udaranya gimana, jadi outfit juga aku persiapkan. Sebenarnya lebih kebutuhan bayinya yang agak repot, jadi harus organized.

Tapi, kalau dari Anda sendiri spontan saja, yah? Iya, aku dan suami mah freestyle aja, hahaha. Yang penting anak beres. Karena agak repot kalau lagi liburan lalu harus ke toko bayi untuk beli ini itu.

Which destination is the most family friendly? Norway. Norway itu gila banget sama anak kecil, semuanya family friendly, anak kecil itu prioritas. Sampai saking safe-nya, sempat ke London aja, baby-ku sempat nangis-nangis gitu, nah selama mobil jalan, baby harus tetap di car seat. Driver enggak akan mau jalanin mobil kalau baby enggak di car seat. Lalu, kalau di restoran atau di mana, langsung di-serve. Pokoknya bayi nomor satu, baik banget.

Pasti ada perbedaan yang signifikan dalam traveling ketika masih berdua dan saat ini memiliki seorang bayi, what do you miss the most? Yeah, yeah. Yang lebih spontan itu sih. Karena ketika masih berdua, mau nyetir sampai malam pun bisa and then we can do the six hours drive. Sekarang enggak bisa, maksimal hanya dua jam, itu pun kalau dia bisa tidur di mobil. Belum lagi nyari makanannya, because I don’t give him instant food, aku selalu bikin kan.

Apa destinasi favorit Anda di Indonesia? Raja Ampat, my favorite! Gila sih. Terus, Labuan Bajo juga. I went to Labuan Bajo itu 10 years ago, saat pesawatnya masih baling-baling, hiking juga belum ada tangga. I like diving, kan. We went diving there, masih bagus. Raja Ampat juga the same thing.

Is there any destination that you would want to visit? Bhutan. Banget. Banget. Yang ada temple di samping tebing, ada. Aman juga di sana, kepingin banget. Sama Iceland. Dulu sempat ingin honeymoon, tapi belum kesampaian. Sekarang pas punya anak jadi kejauhan dan juga kayaknya enggak ada apa-apa untuk anak, jadi takut bosan.

What travel means to you? Spending a good quality time with your family. Soalnya kalau di sini kan suka sibuk sendiri-sendiri. Lalu, kadang juga mau me-time, begitu juga dengan suami, apalagi baru punya anak juga kadang rasanya mau ada girl’s time, jadi suka sibuk sendiri. Kalau di rumah juga, kadang aku nonton apa, suami nonton apa, atau ada teman datang, urusan kantor. Kalau liburan kan kayak ada di satu tempat, jadi mau kemana juga enggak bisa, jadi kita aja. So, it is quite fun for us.