06 Agustus 2018 , by SenayanCity
Mengikuti perjalanan api obor Asian Games 2018 yang bermula dari penyatuan api asal Nasional Dhyan, New Delhi, India dan api abadi dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah menjadi sebuah sensasi yang mengharukan bagi masyarakat Indonesia. Perjalanan api obor dari India, yang merupakan negara penyelenggara Asian Games pertama di tahun 1951, dibawakan oleh mantan pe-bulutangkis Indonesia, Susy Susanti. Sumber api dari Mrapen dibawakan oleh mantan petenis Indonesia, Yustedjo Tarik.
Setelah penyatuan api, Obor Api diserahkan kepada Wakil Presiden, Bp. Jusuf Kalla yang hadir dalam rangka meresmikan acara Torch Relay Asian Games 2018 di Indonesia. Banyak harapan yang disampaikan Beliau dalam penghelatan acara olahraga akbar yang diadakan di Indonesia ini. Mengutip dari pemberitaan Kompas, “Api bermakna semangat, serta memberi simbol semangat bangsa Indonesia dalam menggelar Asian Games 2018. Penyelenggaraan Asian Games ini untuk memperlihatkan kemampuan kita, baik dalam pembangunan insfrastruktur olahraga, dalam mengorganisasi, dan kemampuan berprestasi dalam olahraga. Tiga hal tersebut sangat penting,” ucap Bapak Jusuf Kalla pada sambutannya.
Mengikuti pemberitaan yang ada, bisa terlihat pula Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Imam Nahrawi; Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadumuljono pun di rabu malam, 17 Juli kemarin, ikut hadir bersama dalam acara Penyatuan Api Obor Asian Games 2018 di Lapangan Brahma, Candi Prambanan, Yogyakarta.
Melihat dari bentuk desain obor yang digunakan dalam arakan acara pawai obor Asian Games 2018 ini merupakan penggabungan dari dua alat bela diri dari dua daerah; Golok Betawi dan Skin Palembang. Senjata tradisional ini menyimbolkan lahirnya semangat yang berkobar. Semangat dari kedua warisan budaya itu yang menjadi konsep dasar pembuatan desain obor.
Prosesi Api Obor tersebut dilanjutkan dengan penyerahan api kepada pebulutangkis asal Yogyakarta, Kinarsih yang selanjutnya akan diarak berkeliling Indonesia. Torch relay atau pawai obor Asian Games ini akan dibawa berkeliling melewati 35 kabupaten/kota atau total 18 provinsi. Seluruh rakyat Indonesia tampil dan mengambil peran masing-masing, dimana diwakilkan oleh para selebriti dan atlit tanah air yang terlihat di kota berbeda.
Berikut Jadwal Perjalanan Obor Asian Games di Indonesia:
17 - 19 Juli: Yogyakarta – Mrapen – Simpang Lima – Prambanan – Solo
(Pic: Dian Sastro di Solo. Source: pontas.id)
19 - 21 Juli: Blitar – Kepanjen – Malang – Bromo – Probolinggo – Situbondo – Bondowoso
(Pic: Irfan Hakin di Bromo. Source: antvklik.com)
21 - 23 Juli: Banyuwangi
23 - 24 Juli: Gilimanuk – Kuta – Denpasar – GWK (Garuda Wisnu Kencana)
(Pic: Hamish Daud di Bali. Source: Liputan6.com )
24 - 25 Juli: Mataram
26 - 28 Juli: Raja Ampat – Sorong
28 - 30 Juli: Tanjung Bira – Makassar
30 - 31 Juli: Banjarmasin
31 Juli: Banda Aceh
31 Juli - 1 Agustus: Danau Toba
(Pic: Olivia Zalianty di Danau Toba. Source: Liputan6.com)
1 - 2 Agustus: Pekanbaru
2 - 3 Agustus: Bukit Tinggi
3 Agustus, Jambi
4 - 7 Agustus: Palembang, Banyuasin, Pematang Hilir, Prabumulih, JSC, Ogan Ilir
8 - 9 Agustus: Bandar Lampung
9 - 10 Agustus: Serang
10 - 13 Agustus: Kabupaten Purwakarta, Bandung, Garut
13 - 15 Agustus: Cianjur – Bogor
18 Agustus: Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta
Perhelatan kirab obor api abadi ini diharapkan menjadi salah satu cara untuk mengenalkan budaya, wisata daerah dan kearifan local di setiap daerah Indonesia yang dilalui kepada dunia.
© 2024 SENAYAN CITY I ALL RIGHTS RESERVED
AFFILIATE OF AGUNG PODOMORO LAND